Senin, Desember 01, 2008

Jemputan Tak Nongol, Jemaah Berebut Omprengan

TEMPO Interaktif, Mekah: Jemaah haji mengeluhkan datangnya bus jemputan yang tak teratur datang ke pemondokan. Saat menjelang subuh, misalnya, beberapa maktab (pemondokan) tak disambangi bus jemputan, yang hendak mengantar ke Masjidil Haram.

"Sudah ditunggu satu jam tak muncul juga," kata Wahab, jemaah haji asal Bekasi. Itu terjadi sejak pertama kali tiba di Mekah, Senin (24/11) hingga Kamis (27/11). Akibatnya Wahab dan teman-temannya di maktab 17, Sauqiah, harus "berburu" mobil omprengan atau mobil jemputan . Mereka kadang berebut mobil omprengan.

Sauqiah adalah salah satu pemondokan yang jauh dari Masjidil Haram. Tahun ini, 80 persen jemaah mendapatkan pemondokan yang jaraknya 7-8 kilometer dari Kabah, seperti di Sauqiah.

Tidak teraturnya jam nongol bus jemputan membuat jemaah gusar. "Janji pemerintah bus datang menjemput mulai pukul 03.00," kata Tintin. "Tapi tak muncul."

Yang muncul saban pagi, mobil komersial jenis Chevrolet, Toyota Innova, Toyota Land Cruiser. "Haram-haram (Masjidil Haram ), dua riyal (sekitar Rp 7.600)," sopir mobil itu berteriak.

Untuk kembali ke pemondokan jemaah juga kerap mengandalkan kendaraan ini. Tapi ada yang terpaksa naik omprengan lebih tarifnya mahal 5 riyal atau setara Rp 18 ribu per orang dan mereka harus berebut dengan jemaah lain.

Repotnya, para sopir omprengan tak tahu alamat pemondokan. Alhasil, mereka harus berputar minimal 30 menit hanya untuk mencari penginapan jemaah haji.

BURHAN SHOLIHIN

http://www.tempo.co.id/hg/wartahaji_kisah/2008/11/27/brk,20081127-148400,id.html