Selasa, Juli 07, 2009

BLUE BIRD juga bermula dari omprengan...

=================================================================


Didirikan 32 tahun yang silam, Blue Bird Group (BBG) kini berkembang menjadi perusahaan transportasi darat terkemuka di Indonesia dengan karyawan 20.000 orang lebih dan memiliki 13.000 kendaraan. Dewasa ini, transisi kepemimpinan terus berlangsung dari generasi kedua ke generasi ketiga. Bagaimana strategi suksesi di BBG?

Tahun ini, BBG merayakan ulang tahun ke-32 dan ulang tahun ke-7 Pusaka Group, perusahaan anak dari BBG. Siapapun tidak akan pernah membayangkan BBG akan menjadi sebesar sekarang. Cikal perusahaan ini diawali saat Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, SH. (kini almarhumah) bersama anak-anaknya menjalankan usaha taksi "gelap" untuk menghidupi keluarga setelah sang suami Prof. Djokosoetono, SH. wafat. Mobil yang dijadikan usaha taksi adalah mobil-mobil peninggalan Pak Djokosoetono.

Kala itu, seluruh keluarga ikut berperan serta dalam usaha taksi tersebut, mulai dari pemasaran dan penerima order hingga menjadi pengemudi. Chandra Suharto (anak tertua), misalnya, bertugas sebagai operator telepon, sedangkan Purnomo Prawiro (anak ketiga/bungsu) sebagai pengemudi.


Sumber : http://www.portalhr.com/majalah/edisisebelumnya/strategi/1id73.html

Senin, Juli 06, 2009

Bandit Dihajar Massa Saat Beraksi di Omprengan

Senin, 25 Mei 2009 01:04 PARA pengguna angkutan umum kini boleh sedikit bernafas lega. Pasalnya, seorang penodong yang kerap meresahkan para penumpang tertangkap dan babak belur dihajar massa di perempatan lampu merah pasar Cengkareng, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (22/5) malam.

Pelaku yang diketahui bernama Hendro (22), terpaksa dihakimi lantaran tertangkap tangan menggasak tas milik Hanafi (29), warga RT 3/5 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Berikut barang bukti (BB), berupa sebilah pisau, bandit tengik ini kemudian digiring ke Polsek Metro Cengkareng, Jakarta Barat.

Berdasarkan keterangan diperoleh, peristiwa yang sempat membetot perhatian pengguna jalan terjadi sekitar pukul 19.00. Bermula, ketika Hanafi yang bekerja sebagai seorang karyawan, hendak pulang ke rumahnya di daerah Kapuk dengan menumpang mobil omprengan plat hitam.

Saat melintas dilokasi, mobil omprengan tersebut berhenti karena terjebak lampu merah, persis di depan pasar Cengkareng. Saat itulah, tiba-tiba seorang pria berwajah garang dan berpakian kumel masuk ke dalam mobil omprengan itu.

Semula, Hanafi mengira pria itu adalah penumpang sama seperti dirinya. Dugaan Hanafi ternyata meleset. Belakangan pria yang diketahui bernama Hendro ternyata adalah orang jahat. Tiba-tiba Hendro menodongkan sebilah pisau kepada Hanafi serya memaksa menyerahkan barang berharga miliknya.

Ancaman ini membuat Hanafi gemetar ketakutan. Dia langsung berteriak maling hingga mengundang perhatian warga sekitar yang langsung mendatangi mobil omprengan tersebut. Menyadari aksinya dipergoki warga, Hendro langsung mengambil langkah seribu alias melarikan diri. Namun sial, usahanya sia-sia karena warga sudah mengepung mobil omprengan tersebut.

Tanpa ampun, massa yang geram dengan ulah Hendro, langsung melayangkan bogem mentah hingga membuatnya babakbelur. Untungnya, tak lama berselang petugas yang tiba dilokasi langsung mengamankan Hendro dari amukan massa yang beringas. Berikut barang bukti, Hendro kemudian digelandang ke Polsek Metro Cengkareng, Jakarta Barat.

Kanitreskrim Polsek Cengkareng Iptu Choiri mengungkapkan, Hendro sudah lama menjadi target operasi ( TO) karena kerap melakukan aksi penodongan di atas angkutan umum. “ Untunglah hari ini dia berhasil kami tangkap,”ujarnya. Selain Hendro, masih ada beberapa pelaku lainnya yang belum ditangkap dan masih terus diburu. O dka

Sumber : http://www.beritakota.co.id/berita/politik-a-hukum/5841-bandit-dihajar-massa-saat-beraksi-di-omprengan-.html